Dugaan Isteri Diberi Obat Kadaluarsa, Warga Ipuh Datangi Polda Bengkulu
Bengkulu, bengkuluekspress.com - Sulaiman, warga Desa Air Buluh, Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko, Rabu siang (11/9/19) mendatangi Polda Bengkulu untuk berkoordinasi terkait kejadian yang dialami isterinya. Pasalnya, isteri sulaiman, Susilawati yang sedang sakit mendapat perawatan medis oleh seorang yang mengaku dokter di Desanya berinisial A malah bertambah parah bahkan hingga tak sadarkan diri.
Sulaiman menduga, isterinya diberi obat kadaluarsa oleh A yang mendapatkan botol sisa obat suntikan yang bertanggal kadaluarsa pada tahun 2016. Bukannya malah sehat, isteri Sulaiman akhirnya harus dirujuk ke rumah sakit umum daerah M Yunus Kota Bengkulu dan mendapatkan perawatan di ruang ICU.
\" Isteri saya itu sakit di bagian belakang, saya ajak ke salah satu dokter praktek di desa saya. Saat itu kata dokter disana bukan spesialis saya. Dan diarahkan ke suaminya si A ini tapi dia sedang diluar kota,\" cerita Sulaiman.
Berselang beberapa hari, terduga A mendatangi rumah Sulaiman dan menanyakan keadaan isterinya. Sulaiman menjelaskan keadaan sang isteri yang sedang mengeluh sakit di punggung belakang dan langsung disuntikan beberapa obat oleh terduga A.
\" Ya suntikan pertama itu berselang 20 menit isteri saya langsung merasa gatal-gatal diseluruh tubuh. Dan datang lagi A ini disuntikan lagi beberapa obat di pinggang kiri kanan dan didekat leher kiri kanan, bukannya sehat isteri saya malah kejang-kejang hingga tak sadar diri,\" sambung Sulaiman.
Saat itu juga Sulaiman langsung membawa isterinya ke Puskesmas terdekat. Ia tak curiga karena terduga A masih menemaninya ke puskesmas hingga akhirnya dirujuk ke RS M Yunus Kota Bengkulu terduga A pun ikut mengantar.Saat ditanyai petugas UGD M Yunus, Sulaiman meminta terduga A untuk menjelaskan penyakit isterinya. Kecurigaan mulai nampak saat penjelasan kondisi isterinya dan keterangan penyakit yang disampaikan terduga A berbeda dengan dokter di UGD M Yunus.
\" Ya penjelasan si A ini dengan kondisi fisik isteri saya ini tidak singkron oleh dokter di UGD rumah sakit. Kita bingung juga. Ini ada apa gitu kan. Kemudian saat saya mau mengantarkan sampel darah ke laboratorium, si A ini bilang biar dia saja yang antar, ya saya kasih karena saya pikir dia masih mau menolong kan. Nah setelah itu dia tidak nongol lagi hingga sekarang teleponnya sudah tidak aktif,\" jelas Sulaiman didepan gedung Ditreskrim Polda Bengkulu.
Sulaiman juga membawa tas terduga A yang tertinggal yang berisi beberapa bukti bekas botol obat suntikan yang tanggal kadaluarsanya tertulis tahun 2016. Berbekal bukti tersebut Sulaiman meyakini kalau isterinya diberi obat kadaluarsa oleh terduga.
\" Intinya saya kesini saya tidak terima isteri saya diperlakukan seperti itu. Isteri saya hampir kehilangan nyawa pak. Saya sendiri belum meyakini kalau dia itu dokter beneran pak. Kalau diterima laporan saya, saya minta kasus ini ditindaklanjuti agar tidak menimbulkan korban lainnya,\" tutup Sulaiman. (imn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: